Keanehan Dalam Pemberian Suap AF-LHI


Pengakuan Elda (bos Indoguna) ke KPK. Elda kenalkan AF ke Indoguna. Elda kenal AF yg mengaku dekat dgn LHI pada September 2012.

Pengakuan Elda: Oktober 2012 ia bertemu AF di acara konfrensi yg membahas langkanya daging di Bali. Usai itu ia kenalkan AF dgn Indoguna.

Dari pengakuan Elda terlihat bahwa jarak waktu indoguna kenal AF dgn OTT (ops tangkap tangan) KPK hanya kurang dari 4 bulan.

Setelah kenal indoguna, tampaknya diminta bantuan AF agar dapat menaikkan kuota impor yg terus turun karena kebijakan swasembada mentan.

Perilaku AF sebagai makelar inilah yg kemudian diikuti KPK sampai OTT terjadi.

Perjalanan AF mencoba membantu indoguna, membuat AF berkali2 mencoba meminta bantuan LHI agar melunakkan sikap mentan suswono.

LHI yg satu sisi diamanatkan orangtua almarhum AF menjaga AF tampaknya kurang tegas menolak permintaan AF. atau AF ngotot krn sudah disiram indoguna.

Pertemuan medan januari 2013 adl upaya AF memperkenalkan indoguna dan elda ke LHI dan Mentan. Namun permintaan naik kuota ditolak.

Inilah yg aneh, kok setelah permintaan naik kuota ditolak, AF diberi uang oleh Indoguna (IU) agar diberikan ke LHI agar bisa diciduk KPK.

Namun bila diperhatikan pengembangan yg dilakukan KPK, keanehan itu terjwb. LHI-AF hanya sasaran antara. Menteri Pertanian lah sasaran utama.

Menteri pertanian sudah ditarget utk jadi tersangka kasus korupsi. Pertanyaannya, bolehkan penegakan hukum dilakukan utk target individu.

Tentu saja tidak boleh. Penegakan hukum yg menargetkan mentan menjadi tersangka adalah kezaliman.

Itu sebabnya penegak hukum harus bisa objektif dlm melihat sebuah pengaduan terhadap mentan dari mafia impor yg kecewa.

Kita mendukung pemberantasan korupsi dimana saja. Namun jgn pemberantasan korupsi justru menjadi perbuatan korupsi itu sendiri krn sponsor.

Oleh karena itu, marilah menjaga KPK dari upaya penunggangan utk kepentingan finansial (importir) dan politisi (jelang pemilu 2014).

Bila KPK tak bisa kita jaga dari hal tadi, maka negeri ini sungguh malang sekali nasibnya.

Pasalnya KPK lah harapan untuk pemberantasan korupsi. Tapi justru kini terancam jadi sumber korupsi karena kita gagal menjaganya.

Dorong lah KPK berani jujur dan objektif dlm memberantas korupsi dan tidak terjebab dlm intrik demi finansial dan politik.

Seperti slogan mereka kepada rakyat; Berani Jujur, Hebat. Maka kita buat pula slogan; KPK Jujur, Bangsa Hebat.

Pemberantasan korupsi tidak boleh ditunggangi untuk kepentingan finansial dan politik individu atau kelompok.

Kasus LHI dan Mentan, jika tidak hati-hati maka akan membuat KPK dilihat rakyat berada dlm posisi sebagai lembaga yg sudah ditunggangi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar